Inspirasi Haji dan Umroh (Giring ”Nidji” Merinding Ketika Berhadapan dengan Ka”bah)
Lelaki yang menunaikan ibadah haji pada 2008 lalu itu menyatakan sangat beruntung bisa melihat dari dekat keindahan Ka”bah. Nidji mengaku sempat khawatir tidak bisa berhadap-hadapan langsung dengan monumen suci umat Islam tersebut.
””Saya sempat takut dan kawatir tidak akan dapat melihat keindahan bangunan suci itu dari dekat, padahal Ka”bah merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.””
Ada satu pengalaman yang tak pernah bisa terlupakan sepanjang hayat haji muda ini. Ketika berada di Makkah, dia merasa mendapatkan energi yang amat besar. Pasalnya setiap jam bahkan setiap menit, ia menyaksikan ada saja jamaah haji yang salat. ””Jadi, merasa dekat banget sama Allah SWT,”” ujarnya.
Ketika menyaksikan jutaan jamaah haji menyemut berjalan menuju satu arah, Giring mengaku hatinya begitu tersentuh. Jutaan manusia tersebut, kata Giring, melakukan semuanya semata-semata hanya untuk Allah,”” Meski berada di antara jutaan manusia, alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,”” ujarnya.
Walaupun tidak sempat mencium Hajar Aswad, pria bernama lengkap Giring Ganesha, tidak begitu menyesal. Sebab, menurutnya, mencium Hajar Aswad bukan hal yang wajib. Ketika berada di Tanah Suci, Giring mengaku lebih fokus kepada ibadahnya, ””Tapi, kalau pegang Ka”bah pernah,”” katanya.
Pengalaman lain yang juga tak pernah terlupakan, ketika dia tergencet di antara jutaan manusia yang tengah melontar jumrah.””Saat itu saya harus melindungi ibu dari desakan jutaan manusia, saya tergencet, tapi berkat pertolongan Allah, alhamdulillah kami selamat,”” tambah Giring. Menurut Giring, masih banyak pengalaman menyentuh lainnya selama ia pergi ke Tanah Suci. Pengalaman-pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.
””Pengalaman-pengalaman di Tanah Suci itulah, yang mengajarkan pada saya supaya bisa menjadi orang yang sabar dan selalu pasrah kepada Allah.””Bukan hanya itu, berkat pengalaman-pengalaman berharga itu pula membuat Giring menjadi orang yang selalu berpikiran positif. ””Ketika sampai di Indonesia saya menyadari hidup itu harus penuh dengan rasa syukur, dan setiap melakukan kegiatan semata-mata karena Allah,”” katanya. she/yto
Sumber : http://www.jurnalhaji.com